Bayangkan kembali ribuan tahun yang lalu, tepatnya sekitar 4000 SM, di peradaban kuno Mesopotamia dan Mesir. Saat itu, parfum digunakan dalam ritual keagamaan untuk membawa manusia lebih dekat dengan dewa-dewa mereka. Aroma myrrh, frankincense, dan bahan alami lainnya dibakar dalam upacara-upacara suci. Mungkin agak sulit dibayangkan, tapi bagi mereka, parfum bukan sekadar wangi-wangian, melainkan jembatan menuju dunia spiritual.
Di Mesir kuno, parfum bahkan dianggap sebagai "aroma para dewa". Para raja dan bangsawan menggunakan parfum sebagai simbol status mereka. Cleopatra, sang ratu legendaris, dikenal menggunakan keharuman bunga dan rempah-rempah untuk memikat hati. Tak heran jika parfum menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka.
Tradisi penggunaan parfum juga terlihat di Yunani dan Romawi Kuno. Di sini, parfum mulai digunakan tidak hanya dalam ritual keagamaan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, terutama oleh kalangan bangsawan. Mereka menyukai keharuman yang berasal dari bunga dan tumbuhan yang diekstraksi secara manual. Bayangkan betapa mewahnya kehidupan mereka dengan segala kemewahan aroma yang mengelilingi.